Label

Senin, 02 September 2019

PELANTIKAN ANGGOTA TETAP ANGKATAN 28


WARTA.MD - Setelah Berakhirnya rangkaian pendidikan dasar dan proses pengabdian maka diadakan Pelantikan bagi anggota muda angkatan XXVIII Mapala Djuanda menjadi anggota tetap Mapala Djuanda yaitu sebanyak 6 orang, diantaranya: 
1. Dhelia Yustin
2. Martogi Nasib Sihombing
3. Niko Demus Rudolf Saa
4. Nuraini Rahayu
5. Putri Khoerunisa
6. Siti Ismayanti
.
Semoga bisa menjaga nama baik organisasi dan bisa mengembangkan diri untuk kemajuan organisasi.
.
" PROSES TIDAK AKAN MENGKHIANATI HASIL "
_____________________________________
Universitas Djuanda, 1 September 2019

Kamis, 29 Agustus 2019

SEMNAS 2019 ( SEMINAR NASIONAL UNIVERSITAS DJUANDA 2019)

WARTA.MD - Universitas Djuanda Bogor menggelar Seminar Nasional 2019 dengan mengusung tema ” Peranan Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Keilmuan Abad 21 “. Kegiatan berlangsung di Aula Gedung C Universitas Djuanda, pada Rabu (28/8/19).

Pada kesempatan itu Mapala Djuanda menyampaikan hasil observasi Penyu dengan judul ” Peran Satuan Pelayanan Taman Pesisir Penyu Serta Pola Pikir Dan Perilaku Masyarakat Dalam Kelestarian Penyu Di Pantai Pangumbahan Jawa Barat Indonesia “. Observasi dilakukan pada 19-26 Juli 2019 di pantai Pangumbahan.

Diharapkan materi yang disampaikan mengenai konservasi penyu ini dapat membuat Mahasiswa, pelajar, dan masyarakat bisa bersinergi untuk terus menjaga kelestarian Penyu yang hampir punah. 

KEMAH KONSERVASI 2019

Dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang ditetapkan setiap tanggal 10 Agustus , Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)  memgadakan Kemah Konservasi di Kawasan Wisata Cikaret (Kawaci), Bantar Karet,  Nanggung,  Bogor,  Jawa Barat. Kegiatan berlangsung selama 2 hari,  pada 17-18/08/2019. 

Sebanyak kurang lebih 140 peserta mengikuti kemah konservasi ini,  yang terdiri dari pelajar SMA,  mahasiswa,  serta perwakilan dari kelompok pecinta Alam se-Jabodetabek. 

Sederet kegiatan HKAN ini diawali dengan upacara pengibaran bendera Merah putih sekaligus memperingati HUT ke-74 Republik Indonesia, talkshow, sharing,  jungle trak, serta penampilan seni berupa musik, tari, teater yang bertema lingkungan dan tidak ketinggalan penampilan dari Flava band  dan for fun band untuk memeriahkan kegiatan kemah konservasi tersebut.

Acara talkshow tersebut diisi oleh volunteer TNGHS, PSSEJ (Pusat Suaka Satwa Elang Jawa), serta forest ranger, materi yang disampaikan berupa pengenalan fauna yang terdapat di TNGHS terutama Elang Jawa yang merupakan salah satu fauna yang dilindungi dan hampir punah di kawasan TNGHS.  
 
Yusri Hilmi selaku staf kawasan Taman Nasional Gunung Halimun salak juga merupakan panitia kemah konservasi berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mengedukasi dan menginspirasi kepada kita terkait kepedulian terhadap lingkungan.

"Mudah-mudahan acara ini menjadi inspirasi untuk teman teman dan kaula muda atau generasi saat ini untuk lebih care terhadap kawasan konservasi,  karena kalau bukan kita siapa lagi, " Tutur Yusri Hilmi (33 thn)  saat diwawancarai 18/08/2019 .

Minggu, 18 Agustus 2019

YAYASAN LINTAS SUNGAI ABADI ( YALISA ) dan ASKRINDO PERINGATI HUT RI KE 74 BENTANGKAN BENDERA SEPANJANG 74 METER DI SUNGAI CILIWUNG


WARTA.MD-BOGOR, Memperingati HUT Rebuplik Indonesia ke-74 Tahun Kegiatan kirab bendera sepanjang 74 meter di atas permukaan sungan ciliwung. 
.
Kegiatan ini adalah salah 1 kegiatan  yang di laksanakan oleh Yayasan Lintas Sungai Abadi ( YALISA) bersama Askrindo dan Program CSR askrindo. 

Kegiatan ini di laksanakan pada tgl 17 agustus 2019 bertempat di yayasan lintas sungai abadi dengan jumlah peserta sebanyak 109 orang yang berasal dari berbagai kalangan, yaitu mahasiswa pencinta alam, sispala, komunitas photografi dan masyarakat. 
.
Kegiatan yang di lakukan adalah kirab bendera sepanjang 74 meter dan hiburan seperti lomba river board,lomba dayung dan lainnya. 
.
Eka suriyansyah sebagai ketua Umum Yayasan Lintas Sungai Abadi ( YALISA ) mengatakan kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan kecintaan kepada lingkungan.
.
" acara hari ini secara konsep atau pelaksanaan sudah terbilang sukses dan sesuai rencana. Acara ini sudah kali kedua bersama Askrindo dan sudah enam kali di adakan oleh YALISA. Harapannya dengan adanya acara ini mau tidak mau orang banyak melihat, lalu tergerak dan sama sama melakukan. Harapannya di hari kemerdekaan kali ini sungai mempunyai kemerdekaan tersendiri khususnya di daerah bantaran sungai dan hal ini perlu andil dari pemerintah ". Pungkasnya pada 17 Agustus 2019

Senin, 05 Agustus 2019

PENGEMBARAAN ANGGOTA MUDA XXVIII MAPALA DJUANDA



WARTA.MD, BOGOR- Sebanyak 10 Anggota Muda Mapala Djuanda Universitas Djuanda Bogor resmi diberangkatkan untuk melaksanakan pengembaraan pada 30 Juli - 04 Agustus 2019

Kegiatan Pengembaraan ini merupakan kegiatan untuk melihat kemampuan, minat, serta bakat dari para anggota Muda Mapala Djuanda angkatan 28 dalam divisi yg diminati, diantaranya Gunung Hutan, Rock climbing (panjat tebing) , Caving(susur gua) , serta Rafting(arung jeram)

Selain itu, Pengembaraan ini merupakan Tugas Akhir Anggota Muda Mapala Djuanda Sebelum ditetapkan sebagai Anggota Tetap, juga merupakan salah satu syarat wajib untuk menuju Anggota Tetap Mapala Djuanda.

Ketua Umum Mapala Djuanda Saepudin mengatakan kegiatan pengembaraan kali ini terbagi dalam 4 divisi dengan dilaksanakan di empat lokasi yang berbeda.

"hasil pengembaraan ini akan di presentasikan kepada seluruh anggota mapala djuanda pada sidang tugas akhir," ungkapnya 30 Juli 2019

Kegiatan Pengembaraan pada tanggal 30 Juli hingga 02 Agustus 2019 adalah Gunung Hutan, Rafting dan Caving. Pengembaraan Gunung Hutan dilaksanakan di Gunung Manglayang,  Bandung, Jawa Barat yang diminati oleh 3 Orang Anggota Muda. Pengembaraan Rafting dilaksanakan di Sungai Cianten, Bogor yang diminati oleh 1 orang Anggota Muda. Sementara pengembaraan Caving dilaksanakam di Gua Lalay, Jampang Tengah yang diminati oleh 4 orang Anggota Muda.

Kegiatan Pengembaraan pada tanggal 01 Agustus- 04 Agustus 2019 adalah Rock Climbing. Pengembaraan Rock Climbing dilaksanakan di Tebing Citatah,  Bandung yang diminati oleh 2 orang Anggota Muda.

Sebelum melakukan pengembaraan tersebut Anggota Muda telah mendapatkan bekal materi selama pendidikan kelas dan selama 6 bulan masa pengabdian di Mapala Djuanda.

Dijelaskan, kegiatan yang berlangsung selama 6 hari tersebut. "Berharap dengan adanya Pengembaraan ini semua Anggota Muda mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berguna untuk Mapala Djuanda," Pungkas Saepudin.

Jumat, 26 Juli 2019

Peduli terhadap Fauna Mapala Djuanda melakukan Observasi terhadap kelestarian penyu di Pantai Pangumbahan Sukabumi

WARTA.MD - Dalam upaya melestarikan fauna yang hampir punah,sebanyak 14 Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Djuanda (MAPALA DJUANDA) Bogor melakukan Observasi di Taman Pesisir Penyu Pantai Pangumbahan Kabupaten Sukabumi, Kegiatan berlangsung selama 5 hari (20-24/07/2019). 

Sebagai salah satu organisasi Pecinta alam, Mapala Djuanda tidak hanya bergerak dalam kegiatan alam bebas,  melainkan juga aktif dalam bidang Lingkungan Hidup

Observasi yang dilakukan oleh Mapala Djuanda yakni bertujuan tidak hanyaa menumbuhkan rasa peduli terhadap kelestarian penyu, melainkan juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melestarikan penyu serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya konservasi lingkungan terhadap keberlangsungan hidup manusia dan kelestarian penyu. 

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran konservasi penyu Pantai Pangumbahan terhadap pola pikir masyarakat di pantai pangumbahan serta bagaimana pengaruh pola pikir masyarakat tersebut terhadap konservasi penyu di wilayah pantai Pangumbahan

Untuk mendapatkan data yg akan dikaji tersebut, Anggota melakukan observasi langsung terhadap masyarakat dengan melakukan wawancara langsung dan membagikan angket kepada maayarakat sekitar wilayah Pangumbahan serta wawancara kepada staf dan pegawai di Taman pesisir Penyu Pantai Pangumbahan,juga wawancara kepada tokoh masyarakat sekitar, seperti ketua Rt, kepala Desa dan Kepala kecamatan Ciracap. 

Dalam wawancara tersebut Camat Ciracap menyampaikan harapannya agar kelestarian penyu Pantai Pangumbahan meningkat. 

Beliau mengatakan bahwa masyarakat harus sama sama menjaga kelestarian penyu karena hal tersebut merupakan peninggalan yg harus dilestarikan sampai anak cucu kita. 

"kita tidak tahu berapa lagi umur dunia, akan tetapi kita husnudzon saja bahwa pelestarian konservasi ini harus tetap terjaga," Ujarnya saat diwawancara di Kantor Kecamatan Ciracap,  Senin(22/07/2019) 11.30 WIB. 

Tidak hanya itu, selama lima hari di Pantai pangumbahan Anggota Mapala Djuanda pun ikut terjun langsung dalam kegiatan di balai konservasi penyu, mulai dari menyaksikan dan membantu penyu bertelur pada malam hari, menyaksikan penetasan telur penyu, dan menghitung berapa banyak telur yang menetas, memberi makan penyu, hingga aktivitas rutin yang dilakukan di penangkaran penyu yakni pelepasan tukik (anak penyu yg baru menetas) 

Setiap pukul 17.30 ratusan tukik dilepaskan ke laut, tak sedikit pengunjung yang Did that. datang untuk menyaksikan pelepasan tukik,  anggota Mapala Djuanda membantu dalam kegiatan tersebut,  mulai dari memberi arahan kepada pengunjung sebelum dilakukan pelepasan,  yaitu dengan cara memberi garis pembatas kepada pengunjung agar tidak terlalu dekat dengan tukik,  lalu setelah tukik dilepaskan pangunjung diperbolehkan mendekat dan mengambil gambar.

Pada kegiatan Observasi kali ini Ketua Umum Mapala Djuanda yakni Saepudin menyampaikan harapannya bahwa generasi muda terutama mahasiswa dan pelajar juga masyarakat sekitar bisa menjaga kelestarian penyu .

"Sebagai generasi muda terutama mahasiswa kita wajib untuk menjaga dan melestarikan penyu, karena menjaga kelestarian penyu ini tugas bersama bukan perorangan" tutur Saepudin saat diwawancarai senin(22/07/2019) 20.00 WIB





Rabu, 10 Juli 2019

27 TAHUN MAPALA DJUANDA - BANGGA BERKARYA BERSAMA MAPALA DJUANDA


WARTA.MD, Bogor - Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Djuanda (MAPALA DJUANDA)  Bogor kembali memperingati hari ulang tahunnya yang ke-27 tahun pada Sabtu (06/07/2019) di Villa Vyatra,  Cimande, Kec. Caringin,Bogor .

Sejarah perkembangannya,  Mapala Djuanda didirikan pada tanggal 28 Juni 1992. 27 tahun merupakan perjalanan panjang Malala Djuanda dalam menjalankan roda organisasi yang sampai saat ini masih tetap eksis dalam kegiatan alam bebas dan aksi dibidang lingkungan hidup. 

Anniversary ke-27 Mapala Djuanda kali ini bertemakan "Bangga Berkarya Bersama Mapala Djuanda" dihadiri oleh seluruh anggota Mapala Djuanda mulai dari anggota muda hingga anggota luar biasa (ALB).  adapun bentuk kegiatan yg dilakukan yaitu potong kue, ramah tamah, tuker kado,  Barbequean serta dimeriahkan oleh grup Band Kaladhien.  

Di awal pembukaan acara diisi dengan sambutan-sambutan oleh ketua pelaksana, ketua umum Mapala Djuanda serta Alumni atau Anggota luar biasa Mapala Djuanda,dan ditutup dengan acara makan bersama dan foto bersama seluruh anggota Mapala Djuanda.

"27 tahun saatnya Mapala Djuanda mengikuti perkembangan zaman, kedepannya Mapala Djuanda akan semakin maju dan mencetak generasi-generasi yang berprestasi," ungkap Saepudin selaku ketua umum Mapala Djuanda periode 2018/2019 dalam sambutannya. 

"Kami sebagai Anggota Luar Biasa Mapala Djuanda bangga melihat adik-adik yang sekarang, yang mampu membuat acara peringatan hut Mapala Djuanda yang ke-27 .ini merupakan bentuk kepedulian anggota terhadap hari jadi Mapala Djuanda yang saat ini masih tetap ada dan akan ada selamanya," kata Andik selaku Anggota Luar biasa  sekaligus salah satu pendiri Mapala Djuanda.  

Perayaan hari ulang tahun Mapala Djuanda akan menjadi agenda rutin yang wajib dilaksanakan setiap tahunnya, dimana dalam kegiatan ini dapat menjalin silaturrahmi seluruh anggota Mapala Djuanda baik anggota muda maupun anggota luar biasa.